Jawab:
Kuadrat sisi hipotenusa sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya.
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Pythagoras memberikan aturan baku yang berhubungan dengan sisi-sisi suatu segitiga siku-siku yang sangat khas. Aturan ini bukanlah rumus, melainkan TEOREMA.
Jadi pertanyaan yang menyebut rumus pythagoras tidaklah tepat. Seharusnya bentuk pertanyaan yang paling baik adalah:
Apakah bunyi teorema pythagoras?
Pembuktian tentang teorema pythagoras banyak dijabarkan dan dijelaskan di unggahan video pembelajaran di youtube, silakan mencari dengan kata kunci "pembuktian teorema pythagoras" di kolom cari situs tersebut.
Yang menjadi kekhasan segitiga siku-siku adalah dua buah sisinya membentuk sudut 90 derajat sehingga menyebabkan sisi yang berada di hadapan sudut tersebut merupakan sisi terpanjang dari ketiga sisi yang ada. Sisi tersebutlah yang disebut sebagai hipotenusa.
Di Indonesia sisi hipotenusa dipanggil dengan sebutan sisi miring. Istilah ini sejatinya tidak tepat betul karena secara harfiah kita akan kesulitan menentukan posisi sisi miring jika segitiga siku-siku diletakkan sedemikian rupa sehingga hipotenusanya dalam posisi mendatar.
Sisi-sisi dalam segitiga siku-siku biasa disimbolkan dengan huruf:
a, b, dan c
dimana c adalah hipotenusa.
Apakah aturan penyimbolan ini baku dan kaku? TIDAK.
Huruf-huruf yang digunakan bisa saja ditukar-tukar atau diganti dengan huruf lain. Maka penting sekali untuk memahami konsep kekhasan segitiga siku-siku dan apa istimewanya hipotenusa.
Jika a, b dan c adalah sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku dengan c adalah hipotenusa, maka berikut ini adalah aturan yang akhirnya terbentuk seolah-olah menjadi rumus berdasarkan bunyi teorema pythagoras:
Kuadrat sisi hipotenusa sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya.
[tex]c^2=a^2+b^2[/tex]
[answer.2.content]
